Continuous Improvement adalah program yang saya kenal sejak
baru lulus SMA, sebagai seorang operator saat itu. Program ini sebuah kemewahan
dan luar biasa keren, karena walaupun operator kita dapat berbicara di depan
para juri yaitu para manager. Pertama kali kenal melalui program QCC ( Quality
Control Circle ) dan bersaing dengan beberapa bagian lain, Alhamdulillah pertama
mengikuti mendapat juara ketiga. Sampai akhirnya di tahun ke empat mendapat
Juara pertama dan mendapatkan reward liburan dari perusahaan.
Pertama menjadi Fasilitator
4 tahun menjadi peserta QCC, memberikan pengalaman luar
biasa untuk saya. Sampai akhirnya ketika berkarya di salah satu perusahaan local
yang menjadi salah satu raksasa produsen otomotif memberikan banyak peluang
untuk belajar, salah satu bagian yang menjadi kebahagiaan adalah saat menjadi
fasilitator karyawan teladan ( Employee of the Year ). Berbeda saat kita
berjuang menjadi peserta, sebagai fasilitator, kita harus menggali ide dan
menjadi wadah untuk karya tim kita yang sedang berjuang.
Semua bisa IMPROVE
Perjalanan panjang di dunia improvement membuat semangat
terus bergelora, pengalaman yang luar biasa. Saat menjadi bagian dari tim
perusahaan india, saat itu mempunyai 100 orang dalam tim. Banyak masalah yang
kami hadapi dalam pekerjaan sehari – hari. Saat itu keresahan yang kami alami
ternyata menjadi berkah untuk kami, lho ko bisa? Bersyukur tim kami dengan
aktif mengikuti ide gila yang saat itu kami berikan melalui Sumbang Saran. Pertama
dibukan sampai puluhan sumbang saran yang dikumpulkan adalah keluhan, ternyata
itu adalah awal, dari 100 kertas sumbang saran ada 12 ide yang luar biasa.
INGAT INI BARU AWAL, kami memperbaiki cara penyampaian, contoh – contoh yang
bisa dikerjakan, sampai akhirnya perusahaan kami mendapat penghargaan dari
Perusahaan Pusat. Semua senang dan merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
Inovasi menembus Dunia
Ide Gila, ya itu yang disampaikan oleh orang tua saya.
Ketika saya bercerita mengenai G-WAY, apa itu G-WAY? Konsepnya sederhana, yaitu
3 Kebahagiaan yang dimulai dari karyawan sebagai akar, Perusahaan sebagai batang
dan konsumen sebagai buah dan dahan. Filosofi yang diambil dari analogi pohon
kelapa, semuanya bermanfaat. Karena konsep ini adalah bagaimana kita dapat
memberikan manfaat untuk semua. Sampai ketika saya mengirimkan ide ini ke lomba
re-imagine perusahaan global, saat diumumkan semua pihak seperti tidak percaya.
Kami lolos meraih 3 besar dari puluhan Negara yang mengikuti ajang ini dan
syukur Alhamdulillah ternyata ide ini sudah di adaptasi oleh pihak perusahaan
global.
“ Jangan pernah takut memberikan ide, karena ide adalah
salah satu wujud dari kepeduliaan kita dari sebuah keadaan. ”
Belajar dari JURI
Posisi NYAMAN, semuanya di tinggal. Kembali menjadi seorang
supervisor dengan bidang yang berbeda. Yaitu HRD, mulai saat itu saya pun
menjadi seorang psikopat ( psikologi pakai teknik ). Saat itu walaupun menjadi
HRD, salah satu tugas adalah menjadi auditor program AM ( Autonomous
Maintenance ) dan selalu menjadi MC dalam penyelenggaraan penjurian internal
SGA. Saat itu Goalsnya berubah, memperhatikan setiap pertanyaan juri dan
melihat pola pertanyaan dan arah berfikir dalam menjadi juri, apalagi saat itu
juri internal kami berasal dari berbagai latar belakang perusahaan yang berbeda
hampir ratusan project saya baca saat waktu luang, hal in memperluas cara
berfikir dan pengetahuan.
Berperan sebagai Konsultan dan Juri
Perjalanan di dunia industry membawa saya masuk ke dalam
dunia konsultan, dari sini saya banyak mendengar masalah, banyak melihat
perbaikan, banyak melihat perubahan dan banyak pula melihat manfaat dari sebuah
perbaikan dengan menghilangkan masalah dan mau berubah untuk lebih baik.
Pertama kali menjadi juri, saat harus menyeleksi ratusan project perbaikan dari
berbagai industry dan berbagai metode yang digunakan. Dunia penjurian menjadi
sebuah bagian yang menyenangkan, bukan hanya detail melainkan saat memberikan
feedback kepada peserta. Menggali potensi dan memberikan berbagai analogi yang
mudah dicerna, sehingga dengan sendiri mereka paham akan kekurangannya.
Juri di Berbagai Perusahaan
Alhamdulillah semenjak memutuskan untuk mendirikan
Continuous Improvement Academy, saya diberikan kesempatan luar biasa untuk
menjadi juri program CI ataupun Inovasi. Menjadi juri juga sebuah bagian dari
pembelajarana, standar dari beberapa perusahaan dalam penilaian yang berbeda,
latar belakang juri lain yang berbeda dan ketularan semangat dari para peserta.
Sahabat, mari kita budayakan KAIZEN, Continuous Improvement
atau apapun program inovasi lainnya. Semoga kita semua dapat berlomba – lomba dalam
menebar kebaikan dan bermanfaat untuk orang lain.
Sukses selalu untuk kita semua
Salam SuksesBerkah
Aditya Nugraha