Semangat Pagi
Dengan kondisi ekonomi saat ini, setiap perusahaan
berusaha mengoptimalkan setiap sumber daya. Departemen Continuous Improvement
pun menjadi jawabannya. Sebagai seorang konsultan di bidang Management dan
menjadi saksi program – program Improvement di berbagai perusahaan. Semakin
hari menjadi semakin mengesankan melihat perubahan dan hasil program.
Lalu bagaimana Islam berbicara Continuous
Improvement?
“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” Surat Ar-Ra’d:
11
Seperti artikel sebelumnya dalam berubah atau punah,
maka kita wajib berubah untuk dapat menaklukan perubahan yang ada. Timbulah
sebuah pertanyaan? Apa hubungannya dengan Continuous Improvement ?
Continuous Improvement adalah Perbaikan secara terus
menerus, selalu menghasilkan perubahan, jika kondisi tidak standar,
dikembalikan ke kondisi awal, sudah dalam kondisi baik lebih lagi dioptimalkan.
Perubahan adalah hasil dari sebuah perbaikan terus menerus.
Dalam menjalankan Continuous Improvement, kita
mempunyai 2 pilihan : Menjalankan secara mandiri atau Menjalankan secara
kelompok, belakangan ini lebih banyak
diterapkan yang bersifat kelompok, sebut saja GKM, SGA, QCC. Bukan hanya akan
kuat, tetapi memudahkan ketika menjalankan proses perbaikan lintas departemen. Dan
hal ini juga telah diungkapkan didalam pelaksanaan shalat. Ketika berjamaah
maka pahala yang di dapat 27 derajat lebih baik dari shalat sendiri.
Selain hasil perubahan, dalam proses continuous
improvement juga mengajarkan optimisme dalam organisasi. Optimisme ini juga di
ajarkan untaian ayat suci Al-Quran berikut:
Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (QS. Alam Nasyrah:5-6).
Tidak sampai di dalam nilai optimisme, dalam proses
perbaikan di perlukan seorang leader yang COC ( Consist On Concern ). Pernahkah
anda mendengar sebuah pepatah yang disampaikan oleh seorang Napoleon.
“ Jika sekelompok kambing di pimpin oleh seekor
singa, maka sekelompok kambing akan berubah menjadi sekelompok singa. Begitu juga
sebaliknya.”
Dalam proses perbaikan, organisasi atau team yang
di pimpin oleh orang yang handal. Peluang sukses dan berhasil akan semakin
besar. Leadership sangat di perlukan dalam menjalankan program perbaikan. Dan sekali
lagi Islam telah mengisahkan salah satu anak muda yang mampu memimpin dengan
luar biasa, sampai berhasil menaklukan Konstatinopel, Ya dialah Muhammad
Al-Fatih, seorang pemuda berani, cerdas dan santun dalam memimpin.
Sebagai seorang muslim, kita harus terus menerus
memperbaiki diri, lingkungan dan juga sekitar. Semuanya dimulai dari diri
sendiri dan menularkannya dengan sistematis. Selamat menjalankan Perbaikan
terus menerus dan jadikan diri anda mukmin yang Takwa.
Salam Sukses Berkah
Aditya Nugraha
@agasheva_adit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar