Minggu, 24 Juli 2016

Problem Solving dari Sang Maestro

Semangat Pagi  

Tulisan ini spontan tertulis setelah menonton seri ke 2 dari Film Habibie & Ainun dengan judul Rudy Habibie, banyak sekali pesan tersirat di dalam Film yang istimewa ini. Izinkan penonton dan pengagum beliau menguraikan sedikit mengenai Film ini:



Leadership

Kemampuan Berbahasa -- Apakah sahabat pernah mendengar kisah seorang pemuda yang menaklukan Konstatinopel? Ia adalah Muhammad Al - Fatih, seorang pemuda yang berhasil menaklukan sang penguasa. Faktor apakah yang menjadi kelebihan beliau? Beliau mempunyai kemampuan berbahasa yang luar biasa, kurang lebih 9 bahasa yang ia miliki. Lalu apa kaitannya dengan Pa Habibie di masa mudanya? untuk dapat berjuang sebagai pelajar ia mempunyai kemampuan yang luar biasa, dengan kemampuan berbahasa. Pa Habibie piawai dalam bernegosiasi, mendapatkan sahabat, dan melakukan proses belajar di Jerman. Sampai akhirnya ia menjadi ketua PPI dan mencetuskan idenya. Seakan kisah Muhammad Al - Fatih menjadi teladan baginya.




Cerdas -- Tak ada yang meragukan dengan pria yang satu ini, kecerdasannya menjadi salah satu daya tarik para anggota PPI untuk memilihnya. Bukan hanya cerdas melainkan Jenius, sampai akhirnya ia pun mendapat cobaan untuk berpindah warga negara dan akhirnya ia memilih untuk tetap mencintai Tanah Air Pertiwi Indonesia. kecerdesannya juga dapat terlihat ketika ia menyusun Visi untuk pemilihan ketua PPI, Visi yang luar biasa untuk Negeri Indonesia.

Prinsip yang kuat -- Mungkin tubuh beliau tidak besar, mungkin beliau adalah seseorang yang menyenangkan. Tapi jangan salah ketika beliau berbicara Ide dan Gagasan, ia akan memperjuangkannya dan menyelesaikannya sampai akhir.

Membangun Taman Bunga ( Meraih Cinta )

Jomblo siapa takut, inilah seorang Pa Habibie. dengan pesonanya sebagai Mahasiswa yang cerdas, lugas dan penuh semangat. ternyata ia telah membangun Taman Cinta, hampir setiap mahasiswi yang mengenalnya, dibuat terkagum dan sebuah impian dapat bersamanya.

Untuk rekan - rekan yang jomblo, jangan khawatir. bangunlah taman cinta dengan kemampuanmu.

Etos Kerja



Jika kita mengukur Etos Kerja seorang B.J Habibie dengan level 1 - 10, maka kita akan mendapatkan nilai 11. dengan kondisinya yang kurang sehat. Ia tetap berusaha mengerjakan dan menyelesaikan sebaik-baiknya pekerjaan dan juga Idenya yang ia tujukan kepada Ibu Pertiwi. Bekerja sebagai Ibadah, mewujudkan Mata Air di tengah keterpurukan negara, membuat secercah cahaya untuk negeri ini. Membuat Etos Kerja yang luar biasa sebagai inspirasi untuk orang - orang di sekitarnya.

I'm Engineer

Pada point terakhir ini, yang membuat saya terkejut menonton Film ini. Sebagai salah satu mantan mahasiswa teknik. dalam Film ini kena banget, apalagi saat Seorang Dosen menanyakan kepada Mahasiswa. Inti dari Pelajaran Teknik? yaitu Problem Solving




Yang paling membekas di ingatan adalah tiga tahapan dari Problem Solving. Yaitu: 

1. Faktanya
2. Masalahnya 
3. Solusinya

Membuat sederhana yang sulit, ketika harus mencari penyebab mengenai alasan kapal selam bermasalah ketika di kedalaman 300. Beliau menjelaskan dengan bakso dan terinspirasi dari sosis yang ia masak.

Tools Problem Solving ( Lean Six Sigma ) 


Penggunaan Tools dan Tingkatan Masalah

3 point pemecahan masalah yang di sampaikan oleh Pa Habibie merupakan ringkasan dari rangkaian sebuah proses pemecahan masalah. Melihat faktanya, masuk ke dalam masalah dan Memberikan solusi sesuai dengan masalahnya.

Di dalam Film ini Pa Habibie menggunakan pemecahan masalah sesuai dengan porsi atau tingkatan masalah. Ia tidak mengambil semua masalah, melainkan mencoba menyederhanakan lalu memecahkannya.

Hanya dari Film yang berdurasi kurang lebih 2 Jam ini, kita melihat kisah perjuangan yang luar biasa di bidang teknik, setiap detik dalam hidupnya untuk mewujudkan cita - cita Ibu Pertiwi.

Terima kasih Bapak B.J Habibie, untuk setiap ide dan inspirasinya untuk kami pemuda Indonesia, izinkan kami belajar dari kisahmu dan semoga kami dapat melakukan sedikit sumbangsih untuk negeri ini.






Salam Sukses Berkah 


Aditya Nugraha  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar