Setiap inisiatif Lean Six Sigma butuh personel untuk mewujudkan dan melaksanakannya. Lean Six Sigma yang diimplementasikan dengan berbagai proyek membutuhkan sekumpulan orang yang tergabung dalam tim untuk melaksanakannya. Berhasil atau tidaknya proyek Lean Six Sigma dan apakah impactnya akan sustainable bergantung kepada keberhasilan sinergi dan efektifitas kerja tim tersebut. Lantas, bagaimana cara membentuk sebuah tim yang akan berhasil menjalankan proyek dengan sangat baik?
Ketika kinerja sebuah tim tidak sebaik yang diharapkan, hal itu tentunya membawa pengaruh buruk bagi seluruh anggota tim dan juga dampak yang bisa jadi fatal bagi proyek atau tujuan yang seharusnya dicapai oleh tim. Atas dasar itulah Dr. Meredith Belbin dan timnya kemudian melakukan suatu riset berkaitan dengan kebutuhan untuk mengontrol dinamika tim dan bagaimana mengantisipasi setiap masalah yang diprediksi dapat menimpa tim.
Riset tersebut membuktikan bahwa keberhasilan sebuah tim bukan terletak pada faktor intelektual semata, namun lebih kepada perilaku (behavior) dari anggota tim. Riset tersebut lalu mengidentifikasi sejumlah behavior, yang masing-masing memiliki kontribusi tersendiri terhadap tim. Sejumlah behavior yang memiliki ciri khas masing-masing ini kemudian disebut Team Roles.
Definisi umum Team Roles adalah suatu kecenderungan untuk berperilaku, berkontribusi dan berelasi dengan anggota tim
lain dengan cara tertentu yang khas. Telah ditemukan bahwa setiap orang
memiliki beberapa Team Roles dalam diri masing-masing dengan kadar
yang berbeda-beda.
Dalam risetnya tersebut, Belbin menemukan 9 tipe Team Role, yaitu:
Plant (PL)
Orang-orang Plant umumnya kreatif,
orisinil, dan penuh ide. Mereka adalah orang-orang introvert yang ber-IQ
tinggi. Ketika sebuah solusi inovatif untuk suatu masalah diperlukan,
tidak ada pencetus ide yang lebih tepat selain orang Plant. Seorang
Plant yang baik biasanya cemerlang dan berpikiran terbuka. Namun mereka
kadang mengambil pendekatan-pendekatan radikal dalam menyelesaikan
masalah dalam tim.
Kelemahan Plant yaitu seringkali mengabaikan hal-hal yang bersifat
insidental dan tidak suka terjebak dalam detail-detail praktis.
Resource Investigator (RI)
Seorang Resource Investigator adalah
eksekutif yang jarang ada di ruangannya atau, kalaupun iya, pasti sedang
terlibat dalam pembicaraan telepon. Mereka adalah orang yang selalu
mencari peluang dan membangun koneksi.
Resource Investigator memberi suntikan
antusiasme bagi anggota lainnya untuk memulai suatu proyek dengan
keyakinan tinggi dalam mengejar peluang. Mereka terfokus pada hal-hal di
luar tim dan dapat diandalkan untuk mencari ‘sumber daya’ di luar tim.
Resource Investigator akan ‘mengambil’ dan mengadaptasi ide-ide dari perusahaan atau tim
lain. Seorang Resource Investigator yang baik adalah pencipta peluang
dan seorang networker ulung, namun kelemahan mereka adalah cenderung
kehilangan momentum menjelang akhir proyek dan seringkali melupakan
detail-detail kecil.
Co-ordinator (CO)
Seorang Co-ordinator adalah pribadi yang
berorientasi kepada manusia. Orang ini memiliki kecenderungan untuk
mempercayai, menerima, dominan, dan berkomitmen kepada target dan tujuan
tim. Mereka adalah seorang positive thinker yang menghargai pencapaian
target, usaha dan effort yang diberikan orang lain. Mereka adalah
kandidat tepat untuk seorang pemimpin tim, karena memiliki bakat alami
untuk mundur selangkah dan melihat gambaran besar. Mereka percaya diri,
dewasa, dan stabil; juga ahli dalam mendelegasikan pekerjaan karena
memiliki kemampuan untuk melihat bakat orang lain.
Kadang mereka bisa menjadi seorang yang
manipulatif dan cenderung mendelegasikan semua tugas kepada semua orang
kecuali dirinya sendiri.
Shaper (SH)
Shaper adalah orang-orang yang
berorientasi pada hasil dan sangat fokus dalam menjalankan tugas.
Mereka terdorong oleh semangat dan kebutuhan untuk mencapai sesuatu.
Bagi orang tipe Shaper, ‘Menang’ adalah judul dari semua permainan.
Mereka berkomitmen untuk mencapai hasil terbaik dan akan membentuk
(shaping) pola kerja orang lain untuk meraih tujuan dari tim.
Kelemahannya terletak pada kecenderungan untuk menantang,
berargumentasi, atau berselisih dan akan memperlihatkan agresi dalam
mengejar hasil. Menurut Belbin, dua atau tiga orang Shapers dalam sebuah
tim akan menimbulkan konflik, ketidak-nyamanan, dan perselisihan
internal.
Monitor Evaluator (ME)
Monitor Evaluator adalah orang yang adil,
bijaksana, dan cerdas, namun kurang memiliki hasrat untuk mencapai
sesuatu. Mereka memiliki bakat untuk keluar dari kondisi bias dan mampu
melihat semua pilihan yang tersedia dengan sangat jelas dan tidak
memihak. Mereka melihat dari sisi yang luas ketika sedang menyelesaikan
suatu masalah, dan dengan manuver yang analitis dan penuh kehati-hatian,
biasanya selalu mampu untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena
itulah mereka dapat diandalkan dalam situasi yang membutuhkan keputusan
krusial, Monitor Evaluator bukanlah tipe orang yang dapat dibelokkan
oleh argumentasi emosional. Kelemahan tipe ini adalah kadang mereka bisa
menjadi orang yang terlalu kritis, patah semangat dan membosankan.
Mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk menginspirasi diri sendiri
maupun orang lain.
Teamworker (TW)
Seorang Teamworker bagaikan oli diantara
roda gigi yang menjaga mesin berjalan dengan mulus. Mereka merupakan
pendengar yang baik dan diplomat ulung, juga seorang pendamai yang
berbakat meredakan konflik dan membantu anggota tim lain untuk saling
memahami. Manfaat memiliki seorang Teamworker dalam tim sering kali
kurang dirasakan sampai saat mereka absen dari tim; ketika tim mulai
bersitegang. Potensi diplomatik dan selera humor mereka merupakan aset
bagi tim. Kelemahan mereka adalah tidak dapat mengambil tindakan yang
decisive pada saat diperlukan.
Implementer (IMP)
Tipe Implementer adalah mereka yang aware
terhadap kewajiban eksternal dan merupakan pribadi yang disiplin,
teliti, dengan self-image yang baik. Mereka cenderung teguh pendirian
dan praktis, penuh kepercayaan dan toleransi, dan menghormati tradisi
yang telah lama berlangsung. Implementer adalah tipe pemain tim yang
sering mengadopsi saran dan ide dari koleganya dan mengadaptasinya
menjadi tindakan-tindakan positif. Mereka termotivasi oleh loyalitas
terhadap tim dan perusahaan, yang berarti kesediaan untuk mengambil
tugas yang dihindari atau tidak disukai oleh sebagian besar orang.
Kelemahan tipe Implementer adalah mereka cenderung berpikiran tertutup
dan kurang fleksibel; sering kesulitan mengerjakan pekerjaan di luar
rencana. Mereka juga lambat dalam merespon datangnya kesempatan atau
kemungkinan baru.
Completer Finisher (CF)
Completer Finisher adalah tipe pemain tim
yang perfeksionis dan akan melakukan segalanya demi memastikan semua
hal berjalan baik. Ia akan mengecek berulang kali hal-hal yang telah
diselesaikan, dan sangat memperhatikan detail. Mereka memiliki kebutuhan
mendalam akan akurasi dan fokus kepada standar mereka yang tinggi
daripada memberikan semangat kepada orang lain. Mereka memberikan effort
yang konsisten dalam bekerja, dan tidak terlalu tertarik kepada
glamornya kesuksesan. Namun mereka seringkali membuat rekan-rekan timnya
frustrasi dengan terlalu mencemaskan detail kecil. Mereka juga sangat
sulit mendelegasikan tugas-tugas karena tidak terlalu yakin dengan
kemampuan orang lain.
Specialist (SP)
Spesialis adalah mereka yang memiliki
passion tinggi dalam mempelajari dan menjadi ekspert dalam bidang yang
menarik minat mereka. Hasilnya, mereka biasanya menjadi sumber mata
air pengetahuan dan menikmati berbagi pengetahuan tersebut dengan orang
lain. Mereka berusaha keras untuk meningkatkan dan membangun keahlian
tertentu yang sesuai dengan minat. Ketika ada sebuah pertanyaan yang
belum terjawab, mereka akan dengan senang hati mencari jawabannya.
Para Specialist menularkan level
konsentrasi yang tinggi, kemampuan, dan disiplin mereka ke dalam tim,
namun hanya mau berkontribusi di dalam hal yang menjadi spesialisasi
mereka dan cenderung tidak tertarik untuk pada hal-hal diluar itu.
Kelemahan mereka adalah kecenderungan single-minded dan
ketidak-tertarikan dengan bidang orang lain.
Saling Melengkapi
Meskipun karakteristik setiap orang dapat
diidentifikasi melalui pembagian Team Roles tersebut, namun
sesungguhnya tidak ada seorangpun yang benar-benar 100% condong kepada
salah satu karakter; selalu ada kombinasi dari dua atau lebih karakter
dalam diri setiap orang, dengan presentase yang variatif. Namun pastinya
setiap orang memiliki satu kecenderungan dominan yang membuat mereka
masuk ke dalam salah satu kategori Team Role.
Tugas seorang pemimpin proyek adalah
mengenali dan mengdentifikasi karakter setiap anggota tim, kelebihan dan
kekurangan mereka, untuk kemudian menempatkan mereka pada post-post
yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya.
Setiap karakter Team Role memiliki
kekurangan yang diperbolehkan, atau Belbin menyebutnya Allowable
Weaknesses. Kelemahan ini ditutupi oleh sisi-sisi potensial dan
kontrbusinya terhadap tim. Misalnya orang Plant yang orisinil dan
memiliki banyak gagasan kreatif, namun seringkali sulit menemukan cara
untuk mengkomunikasikan idenya kepada tim. Ia perlu dibantu oleh Team
Role lainnya seperti Coordinator atau Teamworker.
Dengan memaksimalkan potensi anggota tim
Anda dan menutupi kekurangan yang satu dengan kelebihan yang lain,
menciptakan sebuah tim yang tangguh dan mampu menorehkan prestasi hingga
akhir proyek bukanlah sesuatu yang mustahil.
dikutip dari shiftindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar