Rabu, 29 Oktober 2014

Sembilan Tipe Team Role: Pembentuk Karakter Tim Menuju Operational Excellence


Setiap inisiatif Lean Six Sigma butuh personel untuk mewujudkan dan melaksanakannya. Lean Six Sigma yang diimplementasikan dengan berbagai proyek membutuhkan sekumpulan orang yang tergabung dalam tim untuk melaksanakannya. Berhasil atau tidaknya proyek Lean Six Sigma dan apakah impactnya akan sustainable bergantung kepada keberhasilan sinergi dan efektifitas kerja tim tersebut. Lantas, bagaimana cara membentuk sebuah tim yang akan berhasil menjalankan proyek dengan sangat baik?
Ketika kinerja sebuah tim tidak sebaik yang diharapkan, hal itu tentunya membawa pengaruh buruk bagi seluruh anggota tim dan juga dampak yang bisa jadi fatal bagi proyek atau tujuan yang seharusnya dicapai oleh tim. Atas dasar itulah Dr. Meredith Belbin dan timnya kemudian melakukan suatu riset berkaitan dengan kebutuhan untuk mengontrol dinamika tim dan bagaimana mengantisipasi setiap masalah yang diprediksi dapat menimpa tim.

Riset tersebut membuktikan bahwa keberhasilan sebuah tim bukan terletak pada faktor intelektual semata, namun lebih kepada perilaku (behavior) dari anggota tim. Riset tersebut lalu mengidentifikasi sejumlah behavior, yang masing-masing memiliki kontribusi tersendiri terhadap tim. Sejumlah behavior yang memiliki ciri khas masing-masing ini kemudian disebut Team Roles.

Definisi umum Team Roles adalah suatu ke­cenderungan untuk berperilaku, berkontribusi dan berelasi dengan anggota tim lain dengan cara tertentu yang khas. Telah ditemukan bahwa setiap orang memiliki beberapa Team Roles dalam diri masing-masing dengan ka­dar yang berbeda-beda.
Dalam risetnya tersebut, Belbin menemukan 9 tipe Team Role, yaitu:

Plant (PL)
Orang-orang Plant umumnya kreatif, orisinil, dan penuh ide. Mereka adalah orang-orang introvert yang ber-IQ tinggi. Ketika sebuah solusi inovatif untuk suatu masalah diperlukan, tidak ada pencetus ide yang lebih tepat selain orang Plant. Seorang Plant yang baik biasanya cemerlang dan berpikiran terbuka. Namun mereka kadang mengambil pendekatan-pendekatan radikal dalam menyelesaikan masalah dalam tim. Kelemahan Plant yaitu seringkali mengabaikan hal-hal yang bersifat insidental dan tidak suka terjebak dalam detail-detail praktis.

Resource Investigator (RI)
Seorang Resource Investigator adalah eksekutif yang jarang ada di ruangannya atau, kalaupun iya, pasti sedang terlibat dalam pembicaraan telepon. Mereka adalah orang yang selalu mencari peluang dan membangun koneksi.
Resource Investigator memberi suntikan antusiasme bagi anggota lainnya untuk memulai suatu proyek dengan keyakinan tinggi dalam mengejar peluang. Mereka terfokus pada hal-hal di luar tim dan dapat diandalkan untuk mencari ‘sumber daya’ di luar tim.
Resource Investigator akan ‘mengambil’ dan mengadaptasi ide-ide dari perusahaan atau tim lain. Seorang Resource Investigator yang baik adalah pencipta peluang dan seorang networker ulung, namun kelemahan mereka adalah cenderung kehilangan momentum menjelang akhir proyek dan seringkali melupakan detail-detail kecil.

Co-ordinator (CO)
Seorang Co-ordinator adalah pribadi yang berorientasi kepada manusia. Orang ini memiliki kecenderungan untuk mempercayai, menerima, dominan, dan berkomitmen kepada target dan tujuan tim. Mereka adalah seorang positive thinker yang menghargai pencapaian target, usaha dan effort yang diberikan orang lain. Mereka adalah kandidat tepat untuk seorang pemimpin tim, karena memiliki bakat alami untuk mundur selangkah dan melihat gambaran besar. Mereka percaya diri, dewasa, dan stabil; juga ahli dalam mendelegasikan pekerjaan karena memiliki kemampuan untuk melihat bakat orang lain.
Kadang mereka bisa menjadi seorang yang manipulatif dan cenderung mendelegasikan semua tugas kepada semua orang kecuali dirinya sendiri.

Shaper (SH)
Shaper adalah orang-orang yang berorien­tasi pada hasil dan sangat fokus dalam menjalankan tugas. Mer­eka terdorong oleh se­mangat dan kebutuhan untuk mencapai sesuatu. Bagi orang tipe Shaper, ‘Menang’ adalah judul dari semua permainan. Mereka berkomitmen untuk mencapai hasil terbaik dan akan membentuk (shaping) pola kerja orang lain untuk meraih tujuan dari tim. Kelemahannya terletak pada kecenderungan untuk menantang, berargumentasi, atau berselisih dan akan memperlihatkan agresi dalam mengejar hasil. Menurut Belbin, dua atau tiga orang Shapers dalam sebuah tim akan menimbulkan konflik, ketidak-nyamanan, dan perselisihan internal.

Monitor Evaluator (ME)
Monitor Evaluator adalah orang yang adil, bijaksana, dan cerdas, namun kurang memiliki hasrat untuk mencapai sesuatu. Mereka memiliki bakat untuk keluar dari kondisi bias dan mampu melihat semua pilihan yang tersedia dengan sangat jelas dan tidak memihak. Mereka melihat dari sisi yang luas ketika sedang menyelesaikan suatu masalah, dan dengan manuver yang analitis dan penuh kehati-hatian, biasanya selalu mampu untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena itulah mereka dapat diandalkan dalam situasi yang membutuhkan keputusan krusial, Monitor Evaluator bukanlah tipe orang yang dapat dibelokkan oleh argumentasi emosional. Kelemahan tipe ini adalah kadang mereka bisa menjadi orang yang terlalu kritis, patah semangat dan membosankan. Mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk menginspirasi diri sendiri maupun orang lain.

Teamworker (TW)
Seorang Teamworker bagaikan oli diantara roda gigi yang menjaga mesin berjalan dengan mulus. Mereka merupakan pendengar yang baik dan diplomat ulung, juga seorang pendamai yang berbakat meredakan konflik dan membantu anggota tim lain untuk saling memahami. Manfaat memiliki seorang Teamworker dalam tim sering kali kurang dirasakan sampai saat mereka absen dari tim; ketika tim mulai bersitegang. Potensi diplomatik dan selera humor mereka merupakan aset bagi tim. Kelemahan mereka adalah tidak dapat mengambil tindakan yang decisive pada saat diperlukan.

Implementer (IMP)
Tipe Implementer adalah mereka yang aware terhadap kewajiban eksternal dan merupakan pribadi yang disiplin, teliti, dengan self-image yang baik. Mereka cenderung teguh pendirian dan praktis, penuh kepercayaan dan toleransi, dan menghormati tradisi yang telah lama berlangsung. Implementer adalah tipe pemain tim yang sering mengadopsi saran dan ide dari koleganya dan mengadaptasinya menjadi tindakan-tindakan positif. Mereka termotivasi oleh loyalitas terhadap tim dan perusahaan, yang berarti kesediaan untuk mengambil tugas yang dihindari atau tidak disukai oleh sebagian besar orang. Kelemahan tipe Implementer adalah mereka cenderung berpikiran tertutup dan kurang fleksibel; sering kesulitan mengerjakan pekerjaan di luar rencana. Mereka juga lambat dalam merespon datangnya kesempatan atau kemungkinan baru.

Completer Finisher (CF)
Completer Finisher adalah tipe pemain tim yang perfeksio­nis dan akan melaku­kan segalanya demi memastikan semua hal berjalan baik. Ia akan mengecek berulang kali hal-hal yang telah diselesaikan, dan sangat memperhatikan detail. Mereka memiliki kebutuhan mendalam akan akurasi dan fokus kepada standar mereka yang tinggi daripada memberikan semangat kepada orang lain. Mereka memberikan effort yang konsisten dalam bekerja, dan tidak terlalu tertarik kepada glamornya kesuksesan. Namun mereka seringkali membuat rekan-rekan timnya frustrasi dengan terlalu mencemaskan detail kecil. Mereka juga sangat sulit mendelegasikan tugas-tugas karena tidak terlalu yakin dengan kemampuan orang lain.

Specialist (SP)
Spesialis adalah mereka yang me­miliki passion tinggi dalam mempela­jari dan menjadi ekspert dalam bi­dang yang men­arik minat mereka. Hasilnya, mereka biasanya menjadi sumber mata air pengetahuan dan menikmati berbagi pengetahuan tersebut dengan orang lain. Mereka berusaha keras untuk meningkatkan dan membangun keahlian tertentu yang sesuai dengan minat. Ketika ada sebuah pertanyaan yang belum terjawab, mereka akan dengan senang hati mencari jawabannya.
Para Specialist menularkan level konsentrasi yang tinggi, kemampuan, dan disiplin mereka ke dalam tim, namun hanya mau berkontribusi di dalam hal yang menjadi spesialisasi mereka dan cenderung tidak tertarik untuk pada hal-hal diluar itu. Kelemahan mereka adalah kecenderungan single-minded dan ketidak-tertarikan dengan bidang orang lain.

Saling Melengkapi
Meskipun karakteristik setiap orang dapat diidentifikasi melalui pembagian Team Roles tersebut, namun sesungguhnya tidak ada seorangpun yang benar-benar 100% condong kepada salah satu karakter; selalu ada kombinasi dari dua atau lebih karakter dalam diri setiap orang, dengan presentase yang variatif. Namun pastinya setiap orang memiliki satu kecenderungan dominan yang membuat mereka masuk ke dalam salah satu kategori Team Role.
Tugas seorang pemimpin proyek adalah mengenali dan mengdentifikasi karakter setiap anggota tim, kelebihan dan kekurangan mereka, untuk kemudian menempatkan mereka pada post-post yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya.
Setiap karakter Team Role memiliki kekurangan yang diperbolehkan, atau Belbin menyebutnya Allowable Weaknesses. Kelemahan ini ditutupi oleh sisi-sisi potensial dan kontrbusinya terhadap tim. Misalnya orang Plant yang orisinil dan memiliki banyak gagasan kreatif, namun seringkali sulit menemukan cara untuk mengkomunikasikan idenya kepada tim. Ia perlu dibantu oleh Team Role lainnya seperti Coordinator atau Teamworker.
Dengan memaksimalkan potensi anggota tim Anda dan menutupi kekurangan yang satu dengan kelebihan yang lain, menciptakan sebuah tim yang tangguh dan mampu menorehkan prestasi hingga akhir proyek bukanlah sesuatu yang mustahil.  

dikutip dari shiftindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar