Inilah penyakit yang sering diderita perusahaan besar: jajaran
eksekutif begitu bersemangat dan terus mendorong organisasinya untuk
selalu berinovasi dan memperbaiki sesuatu. Sebaliknya, karyawan merasa
sangat frustrasi dengan dorongan tersebut dan merasa enggan berubah.
Kami pernah membahas hal ini di artikel berjudul “Benarkah Para Manajer Tidak Ingin Berinovasi?”. Lalu apa yang menyebabkan penyakit itu?
Seringkali kesalahan dilempar pada mereka yang menempati kursi “Middle Management”; para manajer dan supervisor. Di perusahaan besar, middle management sering dianggap sebagai penghalang inovasi.
John Kotter dalam bukunya yang berjudul “Leading Change”, mengidentifikasi supervisor sebagai salah satu penghalang inisiatif perubahan di divisinya. Menurut Kotter, para supervisor memang tidak secara aktif menentang perubahan, namun penolakan mereka lebih bersifat pasif. Mereka sangat sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak memiliki waktu untuk mengimplementasikan ‘ide unik’ orang lain. Mereka sering menunggu lama hingga pekerjaan selesai, hingga akhirnya ide perubahan menjadi basi dan kehilangan momentum. Mereka terlalu fokus menjalankan sistem yang ada saat ini.
Dalam blognya ‘Innovator Inside’ James Gardner menyatakan hal yang sama di sebuah artikel yang berjudul “Middle Management Won’t Innovate”. Menurut Gardner, mereka tidak berinovasi bukan karena tidak ingin atau tidak punya visi, melainkan karena sistem yang ada dan sasaran yang ditetapkan berlawanan dengan inovasi.
Seperti yang dikemukakan Paul Sloane di website Innovation Excellence, ada tiga cara yang bisa dipilih untuk mengentaskan masalah ini, diantaranya:
Seringkali kesalahan dilempar pada mereka yang menempati kursi “Middle Management”; para manajer dan supervisor. Di perusahaan besar, middle management sering dianggap sebagai penghalang inovasi.
John Kotter dalam bukunya yang berjudul “Leading Change”, mengidentifikasi supervisor sebagai salah satu penghalang inisiatif perubahan di divisinya. Menurut Kotter, para supervisor memang tidak secara aktif menentang perubahan, namun penolakan mereka lebih bersifat pasif. Mereka sangat sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak memiliki waktu untuk mengimplementasikan ‘ide unik’ orang lain. Mereka sering menunggu lama hingga pekerjaan selesai, hingga akhirnya ide perubahan menjadi basi dan kehilangan momentum. Mereka terlalu fokus menjalankan sistem yang ada saat ini.
Dalam blognya ‘Innovator Inside’ James Gardner menyatakan hal yang sama di sebuah artikel yang berjudul “Middle Management Won’t Innovate”. Menurut Gardner, mereka tidak berinovasi bukan karena tidak ingin atau tidak punya visi, melainkan karena sistem yang ada dan sasaran yang ditetapkan berlawanan dengan inovasi.
Seperti yang dikemukakan Paul Sloane di website Innovation Excellence, ada tiga cara yang bisa dipilih untuk mengentaskan masalah ini, diantaranya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar