Banyak orang beranggapan bahwa menciptakan ide-ide baru merupakan
awal dari proses inovasi, padahal sebenarnya tidak juga. Menurut Longdon
Morris, ide-ide baru justru muncul di tengah-tengah proses yang saat
ini berlangsung.
Menurutnya, dengan fokus pada perbaikan proses, maka inovasi itu akan muncul.
Secara historis proses kerja berfokus pada peningkatan efisiensi, waktu siklus, kualitas, atau biaya proses tertentu. Banyak dari upaya ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan. Namun ada aspek lain dari proses yang bisa dibilang “jarang” digunakan, padalah sangat berpotensi besar meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Proses merupakan aktualisasi dari strategi. Artinya, proses adalah cara-cara yang unik bagaimana perusahaan mencoba menciptakan produk yang berharga bagi pelanggan dan itu tercermin dari proses yang berlangsung sehari-harinya.
Seberapa baik perusahaan melakukan proses tersebut secara langsung, maka hal tersebut akan berdampak pada kepuasan dan loyalitas pelanggan mereka.
Jika Anda ingin benar-benar fokus pada strategi perusahaan, maka Anda perlu meningkatkan kinerja operasional dan terus membangun komunikasi yang baik dalam setiap proses yang berjalan.
Strategi brainstorming dinilai tidak lagi diperlukan, sehingga perusahaan bisa fokus pada bagaimana proses yang lebih mendetail bisa diukur dan berorientasi pada perbaikan proses terus menerus. Sehingga bisa menghasilkan produk dan pengalaman yang lebih baik dari apa yang sudah tersedia di pasar.
Apa saja langkah-langkah melakukan perbaikan proses sehingga perusahaan bisa menciptakan output yang memuaskan bagi pelanggan?
The Starting Point
Untuk upaya perbaikan proses, ada dua bidang pengetahuan yang dibutuhkan untuk merencanakan suatu program eksekusi. Yang paling pertama adalah titik awal. Sama halnya ketika Anda mengemudi kendaraan, dimana Anda memiliki tujuan dan arah bagaimana sampai ke tujuan Anda.
Dari sudut pandang proses, ini berarti mengetahui subjek proses dari kondisi saat ini (current state), bagaimana sebuah proses saling berhubungan dengan proses lainnya, kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi output, performers, skill, input, output, peralatan yang dibutuhkan, atribut yang berbeda (kualitas, warna, ukuran, dll), dan informasi lainnya yang membuat proses itu berharga dan unik. Dengan menentukan titik awal, maka Anda bisa menentukan dimana titik akhirnya.
Strategi Inovasi
Kebanyakan strategi yang baik adalah yang bisa memberikan diferensiasi bermakna yang memudahkan pelanggan untuk memilih. Produk dan pengalaman tidak harus sempurna, mereka hanya harus unggul dari produk-produk yang ada di pasar.
Inovasi adalah kerja keras. Misal, ada produk baru yang ingin Anda tawarkan di pasaran, maka Anda akan perlu melibatkan departemen pemasaran karena mereka akan membuat strategi kampanye untuk mendapatkan audiens baru melalui saluran komunikasi baru. Strategi internal ini bukan hanya akan menciptakan komunikasi yang baik lintas divisi, tapi juga mendorong kolaborasi dari setiap orang di dalam tim.
Inovasi Operasional
Dalam tahap ini perbaikan dilakukan dengan fokus pada peningkatan kualitas output, performa mesin, mengurangi biaya produksi, dan faktor efisiensi lainnya. Ini disebut perbaikan proses tradisional. Hal ini memberikan karyawan atau tim untuk membuat mesin produksi lebih kuat, fleksibel, lebih spesifik, dan lebih cepat.
Sama halnya dengan upaya strategis, inisiatif strategis operasional juga memerlukan bisnis yang kuat. Untuk kedua inovasi strategis dan operasional, sangat penting bahwa manajer mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan perbaikan mereka untuk memastikan bahwa perbaikan pada satu proses tidak menimbulkan inefisiensi pada proses lainnya. Mekanisme untk mengevaluasi inisiatif perbaikan ini disebut manajemen inisiatif.
Manajemen Inisiatif
Berbeda dengan manajemen perusahaan kebanyakan pada saat ini, manajemen inisiatif tidak hanya menyediakan persetujuan kepada inisiatif atau mengecek progres semata. Ini merupakan sebuah pola pikir yang cukup baru yang menganggap bahwa inisiatif sebagai investasi. Ketika melihat inisiatif perbaikan dari sudut pandang ini, maka sangat penting untuk membuat list proses mana yang menjadi prioritas.
Sumber: Process Excellence Blog
Menurutnya, dengan fokus pada perbaikan proses, maka inovasi itu akan muncul.
Secara historis proses kerja berfokus pada peningkatan efisiensi, waktu siklus, kualitas, atau biaya proses tertentu. Banyak dari upaya ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan. Namun ada aspek lain dari proses yang bisa dibilang “jarang” digunakan, padalah sangat berpotensi besar meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Proses merupakan aktualisasi dari strategi. Artinya, proses adalah cara-cara yang unik bagaimana perusahaan mencoba menciptakan produk yang berharga bagi pelanggan dan itu tercermin dari proses yang berlangsung sehari-harinya.
Seberapa baik perusahaan melakukan proses tersebut secara langsung, maka hal tersebut akan berdampak pada kepuasan dan loyalitas pelanggan mereka.
Jika Anda ingin benar-benar fokus pada strategi perusahaan, maka Anda perlu meningkatkan kinerja operasional dan terus membangun komunikasi yang baik dalam setiap proses yang berjalan.
Strategi brainstorming dinilai tidak lagi diperlukan, sehingga perusahaan bisa fokus pada bagaimana proses yang lebih mendetail bisa diukur dan berorientasi pada perbaikan proses terus menerus. Sehingga bisa menghasilkan produk dan pengalaman yang lebih baik dari apa yang sudah tersedia di pasar.
Apa saja langkah-langkah melakukan perbaikan proses sehingga perusahaan bisa menciptakan output yang memuaskan bagi pelanggan?
The Starting Point
Untuk upaya perbaikan proses, ada dua bidang pengetahuan yang dibutuhkan untuk merencanakan suatu program eksekusi. Yang paling pertama adalah titik awal. Sama halnya ketika Anda mengemudi kendaraan, dimana Anda memiliki tujuan dan arah bagaimana sampai ke tujuan Anda.
Dari sudut pandang proses, ini berarti mengetahui subjek proses dari kondisi saat ini (current state), bagaimana sebuah proses saling berhubungan dengan proses lainnya, kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi output, performers, skill, input, output, peralatan yang dibutuhkan, atribut yang berbeda (kualitas, warna, ukuran, dll), dan informasi lainnya yang membuat proses itu berharga dan unik. Dengan menentukan titik awal, maka Anda bisa menentukan dimana titik akhirnya.
Strategi Inovasi
Kebanyakan strategi yang baik adalah yang bisa memberikan diferensiasi bermakna yang memudahkan pelanggan untuk memilih. Produk dan pengalaman tidak harus sempurna, mereka hanya harus unggul dari produk-produk yang ada di pasar.
Inovasi adalah kerja keras. Misal, ada produk baru yang ingin Anda tawarkan di pasaran, maka Anda akan perlu melibatkan departemen pemasaran karena mereka akan membuat strategi kampanye untuk mendapatkan audiens baru melalui saluran komunikasi baru. Strategi internal ini bukan hanya akan menciptakan komunikasi yang baik lintas divisi, tapi juga mendorong kolaborasi dari setiap orang di dalam tim.
Inovasi Operasional
Dalam tahap ini perbaikan dilakukan dengan fokus pada peningkatan kualitas output, performa mesin, mengurangi biaya produksi, dan faktor efisiensi lainnya. Ini disebut perbaikan proses tradisional. Hal ini memberikan karyawan atau tim untuk membuat mesin produksi lebih kuat, fleksibel, lebih spesifik, dan lebih cepat.
Sama halnya dengan upaya strategis, inisiatif strategis operasional juga memerlukan bisnis yang kuat. Untuk kedua inovasi strategis dan operasional, sangat penting bahwa manajer mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan perbaikan mereka untuk memastikan bahwa perbaikan pada satu proses tidak menimbulkan inefisiensi pada proses lainnya. Mekanisme untk mengevaluasi inisiatif perbaikan ini disebut manajemen inisiatif.
Manajemen Inisiatif
Berbeda dengan manajemen perusahaan kebanyakan pada saat ini, manajemen inisiatif tidak hanya menyediakan persetujuan kepada inisiatif atau mengecek progres semata. Ini merupakan sebuah pola pikir yang cukup baru yang menganggap bahwa inisiatif sebagai investasi. Ketika melihat inisiatif perbaikan dari sudut pandang ini, maka sangat penting untuk membuat list proses mana yang menjadi prioritas.
Sumber: Process Excellence Blog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar